Tuesday, July 27, 2004

Call of Love..


At every instant and from every side, resounds the call of Love
We are going to sky, who wants to come with us?
We have gone to heaven, we have been the friends of the angels, And now we will go back there, for there is our country.
We are higher than heaven, more noble than the angels
Why not go beyond them? Our goal is the Supreme Majesty.
What has the fine pearl to do with the world of dust? Why have you come down here? Take your baggage back. What is this place? Luck is with us, to us is the sacrifice!...
Like the birds of the sea, men come from the ocean
--the ocean of the soul.
Like the birds of the sea, men come from the ocean--the ocean of the soul. How could this bird, born from that sea, make his dwelling here?
No, we are the pearls from the bosom of the sea, it is there that we dwell
Otherwise how could the wave succeed to the wave that comes from the soul? The wave named 'Am I not your Lord' has come, it has broken the vessel of the body
And when the vessel is broken, the vision comes back, and the union with Him.
  
Eva de Vitray-Meyerovitch,
'Rumi and Sufism' trans. Simone Fattal Sausalito, CA: Post-Apollo Press, 1977, 1987

Monday, July 26, 2004

Foto Pre-Wedding..penting banget gak seh?

Pertama denger foto pre wedding, yang ada dibenak, hmm..ini pasti salah satu bentuk komersialisasi dari suatu rencana pernikahan. Siapa sih yang gak tau kalo menjelang pernikahan banyak banget tektek bengek yang harus diurusin..*..jadi ngebanyangin mie tektek..nyam..* artinya, kenapa sih harus ditambah dengan yang namanya foto pre wedding. Atau dengan kata lain, seberapa penting foto tersebut mempengaruhi pernikahannya sendiri..hmm..

Sebenernya apa sih itu foto pre wedding? kalo bisa dilihat secara harfiah, pre berarti awal, wedding berarti nikah..artinya foto-foto yang dibuat ketika pasangan CPP (calon pengantin pria) dan CPW (calon pengantin wanita) ini masih jadi "calon" menuju gerbang pernikahan. Ibarat calon..bisa jadi pengantin, bisa jadi tidak kan? seperti capres dan cawapres..pas putaran pertama gak masuk, ya udah..legowo aja..wong namanya calon kok..lah kok jadi kesini. Ok balik ke si pre wedding itu...nah..foto-foto pre wedding bisa ngambil tema apapun, tema keseharian, ngambil tema hobby, atau foto-fotonya cuman buat keperluan buat undangan aja. Misalnya, si CPP suka softball, ibarat artis, sang fotografer harus jadi paparazinya untuk menghasilkan foto yang menunjukkan keseharian dari si CPP. Gw pernah liat foto pre wedding temen gw. Dia hobby banget ke salon, nah, tentunya harus diabadikan juga..Alhasil, butuh beberapa jepretan dari pose-pose si CPP dan si CPW ini. Semakin banyak jepretan, pastinya semakin besar kocek sang fotografer. Abis..kalo udah difoto kan susah nyetopnya...ibarat tukang parkir, kalo belum kejedot tuh mobil, masih aja bilang.."terussss..teruss...terusss..."

Trus foto-foto itu untuk apa? selain untuk kepuasan pribadi si CPP dan si CPW di kemudian hari (blum tentu kalo udh nikah, trus hamil, badannya masih segitu) ataupun untuk dipajang-pajang pas acara resepsi, atau akad nikah sekalipun. Ibarat datang ke galery foto, kitapun sebagai undangan bisa lihat-lihat, sambil berdecak kagum.."..iki piye ya fotone..kok apik tenan.." tapi ada juga yang bilang "..Astaghfirullah..kok fotonya gitu.." perlu diketahui bahwa foto pre wedding ini bisa berbagai macam pose, tergantung sang fotografer yang mengarahkan. Nah, kalo komentar terakhir itu pastinya karena ngeliat si CPP dan si CPW ini terlalu dekat..bahkan ada yang sambil renang bareng..mandi di bawah pancuran..bisa dibayangin dongggg..minimnya tuh baju, nyeplak pula.

Cara penyajiannya bisa berbagai rupa. Indra Leonardi, salah seorang fotografer bikin komentar ttg hal ini: "..Jika ingin berkesan Lebih ‘nyeni’, foto-foto pre-wedding dapat ditampilkan sebagai bagian dan dekorasi perkawinan dalam, tampilan lain, tak sekedar dibingkai biasa. Misalnya, foto dimasukkan dalam kain yang menghias ruangan dan menjadi bagian dekorasi sesuai tema wedding." Cuman, perlu diingat pula..kalo udah bicara dekorasi untuk keperluan acara..wuahhhh..bisa ngurut dada..uang 10-35 juta untuk dekorasi aja, blum termasuk pelaminan yang katanya bisa 20-40 juta..alhasil, wajah sumringah dari si pengantin mungkin saja pas selesai acara jadi jemedud (sama dengan cemberut). Soalnya, dekorasi memang sangat penting untuk menampilkan foto-foto pre wedding itu. Pertanyaannya kemudian, penting banget gak seh?!

Sebetulnya kalo memang budget dari si pasangan itu mencukupi, adalah sah-sah aja mau bikin foto sebelum pernikahan. Toh..hal-hal itu cukup bisa dinikmati secara puasss..Tapi, kalopun budgetnya cuman punya buat acara pernikahannya sendiri - kayak gw sama hilman hehehe - mungkin gak bakal pakai foto pre wedding itu. Karena yang terpenting adalah kita punya moment yang gak bakal keulang lagi yaitu foto-foto di pernikahan. Ibaratnya, nanti..kalo punya duit lagi, baru deh kita buat foto-foto berdua. Lagian, gw sama hilman udh cukup pakai kamera digital punya sendiri, selain bisa dimana saja-kapan saja, foto sebelum nikah ini bisa dilakukan dengan biaya yang minim. Toh..esensinya sama kan? foto sebelum nikah hehhehe..itu mah pembenaran aja ya. Yang jelas, sok atuh mangga kita buat foto pre wedding, kalo punya duit kita buat, kalo gak punya duit gak berarti kita manyun kannnnnn...:)